Negara Jepang merupakan negara yang memiliki keunggulan di segala aspek seperti salah satunya adalah teknologinya yang maju. Disamping kemajuan teknologi di Jepang, tentu saja hal tersebut didukung oleh sumber daya manusianya. Selain unggul dalam segi teknologi, Jepang juga tentunya unggul dalam urusan Pendidikan, Bagaimana tidak? Sekolah di Jepang memiliki standar dan mutu Pendidikan yang berbeda dengan negara lainnya di dunia sehingga tidak heran jika di Jepang banyak melahirkan generasi berintelektual tinggi.
Via flickr.com
Sekolah di Jepang memiliki keunikan yang tidak dimiliki sekolah dimanapun di dunia, seperti contohnya banyak melakukan kegiatan festival sekolah ataupun penggunaan seragam yang modern. Pada artikel kali ini kami akan memberikan informasi seputar fakta menarik keunikan sekolah yang ada di Jepang versi Japanlivingguide.com .
KEHIDUPAN SEKOLAH DI JEPANG
- Ketatnya Sistem Pendidikan
Berbeda dengan sistem Pendidikan yang ada di Indonesia, negara Jepang memiliki sistem Pendidikan yang rumit dimana banyak sekali tekanan yang dirasakan oleh pelajar. Pelajar di Jepang melakukan sejumlah kompetisi terutama dalam hal akademik karena mengingat mereka dituntut untuk selalu memahami setiap pelajaran yang diberikan.
Sekolah dasar di Jepang tidak diberikan ujian sampai mereka siap masuk di kelas 4. Murid sekolah disana diajarkan untuk mengenal industri lokal, lingkungan hidup dan juga pembelajaran mengenai nenek moyang Jepang yang telah banyak berkontribusi membangun daerah tempat mereka tinggal, pembelajaran tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga dan kasih sayang mereka terhadap nenek moyang dan juga masyarakat setempat.
Untuk kelas 5, siswa diajarkan untuk memahami ruang lingkup sekitar yang dimana siswa diberikan edukasi mengenai bencana alam karena negara ini memiliki latar belakang sebagai negara yang paling rentan untuk mengalami bencana alam seperti gempa atau tsunami sehingga tidak heran jika sejak usia dini warganya diajarkan untuk siap dan tanggap bencana. Tingkatan sekolah dasar yang terakhir yaitu kelas 6 dimana siswa diajarkan mengenai dunia internasional dan peran Jepang untuk internasional sendiri.
Untuk sekolah SMA di Jepang, mereka biasanya sudah mulai menata masa depan dengan mempersiapkan diri mereka fokus masuk ke perguruan tinggi atau mencari pekerjaan part time dengan bekerja di café atau restoran lainnya.
Karena persaingan yang ketat diantara pelajar, sehingga tidak heran banyak sekali kejenuhan yang dialami oleh mereka akibat terlalu berambisi dalam urusan Pendidikan. Pelajar di Jepang rata-rata tidak memiliki waktu luang untuk bermain karena mereka lebih mengutamakan fokus kepada pelajaran yang ada di sekolah.
- Sejak Kecil Sudah Diajarkan Berangkat ke Sekolah Sendiri
Para orang tua di Jepang mulai mengajarkan anak-anak mereka untuk berangkat ke sekolah sendiri dimulai dari sekolah dasar. Biasanya murid ketika berangkat ke sekolah menggunakan kendaraan umum seperti kereta atau bus atau bahkan pergi Bersama-sama dengan teman sekolah yang jarak rumahnya berdekatan.
Jika umumnya untuk anak usia sekolah dasar tidak diperbolehkan untuk berangkat ke sekolah sendiri, berbeda dengan di Jepang, para orang tua menanamkan sikap mandiri untuk anak-anak mereka sejak dini.
- Membersihkan Ruangan Kelas
Sama halnya seperti di Indonesia, Jepang juga dalam hal membersihkan ruangan kelas dilakukan secara sendiri atau berkelompok. Di Indonesia menggunakan sistem piket kelas yang dimana setiap harinya kelompok anak bergiliran untuk merapihkan meja, bangku hingga menyapu. Namun yang membedakannya dengan Jepang adalah tidak adanya petugas kebersihan di sekolah sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan sekolah biasanya dilakukan atas dasar mandiri atau piket kelas.
- Makan Siang di Sekolah Jepang
Jika di kebanyakan negara umumnya siswa disiapkan bekal oleh orang tua atau membeli makanan di luar, berbeda dengan di Jepang. Sekolah di Jepang menerapkan makanan sehat dan bergizi untuk siswanya di sekolah.
Menurut studyinternational.com Makan siang di Jepang mendapatkan subsidi secara besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah Jepang guna membantu program tumbuh kembang anak. Sementara bagi masyarakat dengan perekonomian menengah biasanya mereka membawakan bekal yang dikenal dengan bento untuk anak mereka di sekolah untuk menghemat biaya pengeluaran dibandingkan makan di kantin sekolah.
Biasanya petugas kantin sekolah menyiapkan menu makanan dengan bahan-bahan yang segar dan utuh sebagai pengganti makanan beku atau frozen food.
Baca Juga : Belajar Bahasa Jepang Online – ‘Japanese Course’ | MediamazTS
- Mengganti Sepatu Sekolah
Tahukah anda jika siswa di Jepang memiliki sepatu sekolah yang sama? Tidak hanya mengenakan seragam sekolah yang sama, namun siswa di Jepang juga memiliki standar sepatu yang sudah menjadi peraturan untuk digunakan selama di sekolah.
Setiap siswa wajib mengganti sepatu luar sekolah mereka ketika masuk kedalam sekolah dengan sepatu khusus yang telah disiapkan di masing-masing rak sepatu. Sepatu tersebut disebut dengan Uwabutsu atau Uwabaki yang terbuat dari bahan PVC yang biasanya tersedia untuk semua tingkatan sekolah yang ada di Jepang.
- Mengikuti Klub Sepulang Sekolah
Di Indonesia klub sekolah dikenal dengan kegiatan ekstrakulikuler, begitu juga dengan sekolah di Jepang. Siswa di Jepang dapat mengikuti kegiatan olahraga, kesenian, sains dan lain-lain setelah jam sekolah berakhir.
Kegiatan yang paling banyak diikuti oleh siswa biasanya adalah olahraga terutama basket dan baseball yang menjadi populer disana.
- Gakudou Hoiku / Kelas Perawatan
Di sebagian sekolah dasar tersedia kelas perawatan selama pulang sekolah yaitu pukul 17.00-18.00. Sekolah perawatan sendiri merupakan program tambahan yang diadakan oleh guru siswa yang orang tuanya memiliki kesibukan jam kerja dan kesulitan untuk menemukan tempat untuk anak-anak mereka sepulang sekolah.
Program Gakudou biasanya dikenakan biaya tambahan sekitar 4.000 Yen atau sekitar 500.000 Rp. Fasilitas kelas perawatan yang diberikan biasanya berupa kelas melukis, sains, bahasa Inggris, olahraga dan berbagai macam pelajaran lainnya.
Baca Juga : Budaya Keseharian di Jepang yang Harus Diketahui Mahasiswa
- Suasana Sekolah di Jepang
Jam sekolah di Jepang dimulai pada pukul 08.30 pagi dimana mereka mengawali kelas dengan tugas-tugas administratif, seperti mengambil daftar hadir, hingga memberikan tugas kelas. Sama seperti di Indonesia dimana guru bergantian masuk kedalam kelas sesuai dengan mata pelajaran masing-masing,
Di Jepang juga demikian, guru tidak memiliki ruang kelas sendiri sehingga mereka berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya pada siang hari sambil membawa materi pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya.
- Kelas Tambahan
Sekolah menengah atas di Jepang biasanya sepulang sekolah atau setelah melakukan aktivitas klub biasanya banyak dari mereka mengikuti kelas tambahan. Program kelas tambahan bertujuan untuk mempersiapkan para siswa menghadapi ujian masuk universitas impian mereka.
Dalam hal ini ada banyak sekali tekanan yang dirasakan oleh pelajar di Jepang karena mereka sangat fokus terhadap masa depan dan karir mereka setelah lulus sekolah sehingga tidak heran jika banyak orang tua memfasilitasi anak-anak mereka dan rela mengeluarkan biaya mahal untuk kelas tambahan.
- Peraturan Seragam Sekolah di Jepang
Bagi anda pecinta film anime buatan Jepang tentunya tidak asing bukan jika karakter-karakter dalam anime memiliki ciri khas di seragam sekolahnya? Sekolah di Jepang memiliki peraturan untuk seragam nya sendiri.
Pada umumnya siswa memiliki tiga seragam utama yang diantaranya berdasarkan jenis musim seperti seragam musim panas, semi, gugur, dan dingin. Untuk siswa perempuan mereka menggunakan blus berwara putih, rok, kaus kaki setinggi lutut, pita atau dasi.
Untuk siswa laki-laki biasanya mereka mengenakan sweater, rompi, kemeja, celana panjang. Berikut merupakan seragam unik yang sering digunakan oleh pelajar Jepang :
a. Sailor Uniform / Seragam Pelaut
Seragam jenis ini kebanyakan di desain khusus untuk pelajar perempuan di Jepang yang tentu saja terinspirasi dari seragam Angkatan laut. Seragam pelaut ini terdiri dari blus dengan kerah seperti pelaut dan juga terdapat rok lipat. Tidak semua sekolah menerapkan seragam seperti ini, namun desain seragam sekolah ini menjadi desain yang anti mainstream di Jepang.
b. Seragam Sukeban
Istilah Sukeban merupakan pengertian dari “gangster perempuan” di Jepang, lawan untuk seragam model Sukeban adalah tsuppari atau seragam gangster laki-laki. Dari sudut pandang siswa biasa, seragam Sukeban itu menakutkan namun terkesan keren dan unik. Baik Sukeban maupun tsuppari, keduanya merupakan sebuah fenomena bagi seragam sekolah Jepang dimana seragam tersebut banyak melahirkan karakter dari film-film anime, gambar manga (gaya gambar khas Jepang), buku hingga band Jepang.
Ada banyak sekali sekolah hingga perguruan tinggi di Jepang yang memiliki akreditasi baik. Tidak ada salahnya jika anda mencoba peruntungan ke luar negeri untuk menggapai cita-cita anda, namun sebelum memiliki plan ke negara tujuan anda, ada baiknya untuk melihat tips-tips masuk Universitas dengan jurusan pilihan anda agar anda dapat mengetahui hal apa sajakah yang menjadi syarat untuk dapat masuk dan diterima di Universitas tersebut.
Kami Mediamaz Translation Service siap membantu anda dalam mengurus berbagai macam dokumen bahasa asing hingga paspor untuk anda yang ingin berbisnis atau studi Pendidikan ke luar negeri, kami juga tentunya membantu anda terkait legalisir ijazah untuk keperluan Pendidikan anda sehingga anda tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan jasa legalisasi segala jenis dokumen kepada kami.