Setiap wilayah di dunia selalu memiliki kebudayaan tersendiri yang khas. Tak jarang suatu wilayah memiliki cerita asal – usul yang unik dan dipercaya secara turun temurun. Perbedaan budaya terkadang dapat membuat orang merasa canggung atau kebingungan, yang tiap kali kita berkunjung ke suatu negara akan berbeda kebudayaannya. Artikel ini akan membahas mengenai 5 budaya unik yang dimiliki sejumlah negara di dunia.
Perbedaan Kebudayaan dengan Peraturan
Peraturan atau dapat dikatakan juga norma merupakan sesuatu yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat – alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang – undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin dan agama.
Sedangkan kebudayaan merupakan aturan dan perbuatan yang lazim dituruti atau dilakukan sejak dahulu kala yang mengatur kehidupan manusia. Aturan yang mengatur kehidupan manusia itu pun bisa menjadi sebuah aturan hukum yang mengikat disebut hukum adat. Dan biasanya kebudayaan dipergunakan oleh sekelompok orang.
Tradisi Hanami, Tokyo
5 budaya unik yang pertama, di Jepang terdapat sebuah tradisi bernama Hanami di saat pohon sakura mulai berbunga. Awalnya, kegiatan ini berasal dari keluarga bangsawan, lalu menyebar ke kalangan samurai hingga masyarakat luas. Berasal dari kata “hana miru” dan memiliki terjemahan literal “flower viewing” dalam Bahasa Inggris.
Tradisi Hanami mengikutsertakan aktivitas di luar rumah dengan berpiknik sambil mengagumi keindahan bunga sakura. Biasanya dilakukan bersama keluarga atau orang terkasih lainnya dan masyarakat Jepang yang sangat menyenangi bunga sakura. Hanya ada beberapa lokasi untuk Hanami, yakni Tokyo, Osaka, nagoya, Hirosima, dan Kyoto.
Pada saat musim semi tiba, akan banyak dijumpai produk makanan spesial dari food chain terkenal seperti Coca – cola, Starbucks, atau McDonald’s yang memiliki rasa bunga sakura. Sementara di taman – taman tempat Hanami dilakukan, akan kamu jumpai berbagai stall makanan layaknya di festival.
Tradisi Menghancurkan Tembikar Menjelang Pernikahan, Jerman
Budaya ini disebut Polterabend, merupakan tradisi yang umumnya dilakukan satu hingga tiga minggu sebelum upacara pernikahan. Keluarga dan sahabat akan datang ke rumah calon pengantin dengan membawa berbagai barang dari porselen. Porselen yang dibawa lalu dihancurkan, semakin banyak pecahannya, maka semakin baik keberuntungan yang dimiliki calon pengantin. Setelah acara selesai, pasangan calon pengantin harus membersihkan pecahan porselen tersebut.
Budaya ini menjadi simbol bahwa mereka bisa bekerja sama menghadapi masalah yang mungkin muncul di kehidupan rumah tangga. Setiap tamu dibebaskan membawa barang porselen dalam bentuk apapun. Namun, mereka dilarang membawa barang pecah belah dari kaca, karena dipercaya akan membawa kesialan bila memecahkannya.
Budaya Tulip Time, Belanda
Periode mekarnya bunga di Belanda merupakan salah satu peristiwa bunga terbesar di dunia. Bagi banyak orang, Tulip Time ini merupakan alasan utama untuk mengunjungi Amsterdam dan Belanda pada bulan Maret, April, dan Mei. Karenanya, tidak heran jika setiap musim semi, Belanda menjadi tempat untuk mengagumi ladang bunga yang berwarna – warni.
Pada waktu tersebut, Belanda akan dipenuhi dengan banyak tulip yang berjejer di jalanan, dan kamu bisa melihat kebun tulip di seluruh kota. Gagasan mengenai budaya Tulip Time pertama kali diperkenalkan oleh Miss Lida Rogers dalam pertemuan Klub Sastra Wanita pada tahun 1927.
Tulip Time ini masuk ke dalam Top 202 Events di dunia oleh International Festival and Events Association. Ia juga dinilai sebagai Festival Bunga terbaik tahun 2016 oleh USA Today dan kemudian mendapatkan penghargaan sebagai 2017 Tulip Festival of the Year dari World Tulip Summit Society. Keren ya!
Budaya Menghindari Menulis Nama dengan Tinta Merah, Korea Selatan
5 budaya unik yang terakhir, menulis dengan tinta warna – warni sebenarnya menjadi hal yang biasa, namun di Korea Selatan adalah tabu untuk menulis nama orang dengan tinta merah, kenapa ya?
Tinta merah sebenarnya umum digunakan oleh masyarakat Korea Selatan, kecuali dalam menulis nama orang yang masih hidup. Karena menulis nama orang yang masih hidup dengan tinta merah memiliki arti kesialan atau kematian. Penulisan nama dengan tinta merah hanya dibolehkan untuk orang yang sudah meninggal. Dalam penulisan silsilah, biasanya nama leluhur yang sudah tiada ditulis dengan tinta merah.
Penulisan nama orang yang sudah meninggal dalam tinta merah diyakini dapat mengusir roh jahat. Namun memiliki efek sial dianggap akan akan terjadi jika menuliskan nama orang masih hidup. Bergeser ke era Perang Korea, tinta merah digunakan untuk mencoret nama warga sipil atau tentara yang tewas. Dari masa ke masa, tinta merah menjadi simbol kematian.
Dunia ini cukup luas, dengan beraneka ragam kebudayaan yang dimiliki setiap negara. Mungkin kita tidak banyak mengetahui kebudayaan tersebut dan terdengar aneh, kira – kira di Indonesia ada nggak ya budaya uniknya?
Layanan Mediamaz Translation Service
Mediamaz Translation Service merupakan perusahaan jasa penerjemah tersumpah, yang menyediakan layanan jasa penerjemah tersumpah, legalisasi, dan interpreter. Dengan pelayanan yang kami miliki, tentu dapat mempermudah Anda dalam mengurus dokumen ke luar negeri. Anda bisa langsung hubungi kami, dan konsultasikan kebingungan Anda pada kami.