Tembok berlin konon menjadi pembatas antara Jeman Barat dan Jerman Timur pada masa perang dingin di era Perang Dunia II. Namun, tembok pembatas tersebut hanya tinggal sejarah karena telah runtuh. Lantas, bagaimana proses pembangunan tembok berlin ini hingga proses peruntuhannya dan bagaimana bentuknya sekarang?
Sejarah Berdirinya Tembok Berlin
source history.com
Awal mula berdirinya Tembok Berlin yaitu karena adanya pembagian wilayah Jerman oleh pihak Sekutu setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1949, ada empat negara yang menguasai Jerman dan terbagi menjadi dua wilayah utama yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat. Setelah perkembangannya, Uni Soviet yang menguasai Jeman Timur mengalami kemerosotan ekonomi karena para buruh yang melakukan mogok kerja massal. Namun hal berbeda terjadi di Jerman Barat, negara yang menguasainya yaitu negara berpaham kapitalis. Oleh sebab itu, Pada 1952 Wilhelm Pieck yang memimpin Jerman Timur memutuskan untuk menutup perbatasan antara Jerman Timur dan Jerman Barat. Hal ini supaya penduduk Jerman Timur tidak melarikan diri ke Jerman Barat. Akan tetapi, rakyat Jerman Timur masih ada yang berhasil keluar dan masuk ke Jerman Barat secara sembunyi-sembunyi.
Tujuan Khusus Pembangunan Tembok Berlin
source static.euronews.com
Tembok Berlin menjadi sebuah pembatas beton besar sepanjang 140 kilometer yang terdapat di negara Jerman tepatnya di dalam dan sekitar Berlin. Berdiri pada 13 Agustus tahun 1961 sebagai penutupan akses dari pelarian dan pembelotan antara Jerman Timur ke Jerman bagian Barat. Jerman yang secara fisik dan ideologis membelah Berlin menjadi dua bagian, yaitu Berlin Timur dan Berlin Barat. Pembagian dua wilayah Berlin tersebut terjadi dari tahun 1961 hingga tahun 1989, selama era Perang Dingin.
Berlin Barat adalah lokasi geografis di mana lebih dari ribuan orang Jerman Timur melarikan diri ke daerah Barat yang demokratis. Jerman Timur secara resmi menyebut Tembok Berlin sebagai Benteng Perlindungan Anti-Fasis, karena mereka gunakan untuk menghalau orang-orang fasis di Jerman Barat agar tidak merongrong negaranya yang berpaham sosialis. Oleh karena itu, otoritas komunis daerah Jerman Timur memutuskan untuk membangun tembok yang mengelilingi Berlin Barat.
Baca Juga: Sunsetnya Indah Banget! 8 Pantai di Jerman yang Wajib Kamu Kunjungi!
Mengapa Kemudian Dirobohkan?
source i.natgeofe.com
Pada tanggal 9 November 1989, tembok berlin resmi diruntuhkan oleh penduduk Jerman. Proses perobohan tembok tersebut berawal saat konferensi pers pada malam 9 November 1989, Gunter Schabowski sebelum waktunya ternyata salah ucap dan mengumumkan bahwa pembatasan visa perjalanan akan dicabut. Ketika mereka bertanya perihal kapan kebijakan baru, Ia lalu berkata, “Segera, tanpa penundaan.” Sebenarnya, pengumuman mengenai kebijakan tersebut baru akan dirilis pada hari berikutnya dan masih mewajibkan warga Jerman Timur untuk melakukan proses aplikasi visa yang panjang.
Hal tersebut kemudian menyebabkan laporan media yang keliru akan pembukaan perbatasan penyebrangan. Sehingga, mendorong Lebih dari dua juta warga Berlin Timur berbondong-bondong berkumpul menuju Tembok Berlin. Mereka mencoba membobol perbatasan Tembok Berlin saat masih berdiri kokoh dan ada sekitar 100 dan 200 orang terbunuh dalam kasus itu. Setelah berjam-jam terjadi konfrontasi, para penjaga perbatasan merasa bingung dan kemudian membuka gerbang tembok perbatasan tersebut. Setelah itu, Akhirnya untuk pertama kali masyarakat Jerman Timur dan Jerman Barat bisa saling bertatap muka.
Tembok Berlin Sekarang
source i.insider.com
Baca Juga: Wajib Kamu Coba! 8 Makanan Khas Jerman yang Unik dan Lezat

Mediamaz Translation Service sebagai salah satu perusahaan penerjemahan terbesar di Indonesia siap melayani dalam mengurus segala keperluan dokumen terjemahan dan legalisasi untuk syarat ke luar negeri. Selain jasa penerjemah tersumpah, Kami juga melayani legalisasi dokumen ke kedutaan seperti visa, paspor, imigrasi, serta ekspatriat yang pastinya terpercaya, cepat, dan harga terjangkau!Segera hubungi tim marketing kami untuk konsultasikan kebutuhan Kamu, disini.