Korea Selatan memang banyak sekali dicari karena industri hiburannya yang sudah mendunia dan tempat wisata yang menarik. Sehingga banyak wisatawan dari berbagai negara yang tertarik juga dengan budaya Korea Selatan. Apalagi negara yang terkenal dengan sebutan Negeri Ginseng ini pun memiliki daya tarik tersendiri dari kekhasan budaya yang ditampilkan.
Nah buat kamu yang penasaran bagaimana budaya dari Korea Selatan berkembang, simak penjelasan di bawah, ya.
Sejarah dan Perkembangan Budaya Korea Selatan
Sejarah dari budaya Korea Selatan sudah dimulai dari ribuan tahun yang lalu, sejak orang Korea mulai menetap di wilayah tersebut. Budaya Korea Selatan telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Dalam hal ini termasuk adanya pengaruh dari budaya-budaya lain yang masuk di sepanjang sejarahnya. Berikut adalah beberapa peristiwa yang pernah terjadi dan berpengaruh terhadap perkembangan budaya dari Korea Selatan:
1. Zaman Silla (57 SM – 935 M)
Merupakan zaman kejayaan dari budaya Korea Selatan, terutama seni, arsitektur, dan sastra. Zaman ini juga menjadi awal mula masuknya pengaruh Buddha dan konfusianisme di Korea Selatan.
2. Dinasti Goryeo (918 – 935 M)
Merupakan masa budaya Korea Selatan mengalami perkembangan, dengan penyebaran agama Buddha menyebabkan terjadinya peningkatan dalam seni, sastra, dan teknologi.
3. Dinasti Joseon (1392 – 1897)
Ini adalah masa kejayaan konfusianisme di Korea Selatan, dengan fokus pengembangan pada ilmu pengetahuan, literatur, dan seni. Perkembangan Hanbok atau pakaian tradisional Korea Selatan terjadi pada masa ini.
4. Kolonialisme Jepang (1910 – 1945)
Korea Selatan pernah menjadi jajahan Negara Jepang pada masa ini. Banyak aspek budaya Korea Selatan yang ditekan atau diubah. Namun, pada masa inilah Korea Selatan mulai mengadopsi beberapa aspek budaya dari Barat.
5. Pasca Perang Dunia II (1945 – 1950an)
Setelah mengalami kemerdekaan dari Jepang pada tahun 1945, Korea Selatan sempat merasakan periode kekacauan, dengan perang saudara pada tahun 1950.
6. Zaman Militer (1960 – 1987)
Mulai dari tahun 1960-an inilah Korea Selatan mengalami kemajuan baik secara ekonomi maupun teknologi yang sangat pesat. Bahkan pada saat yang sama, budaya Korea Selatan mulai populer dan berkembang.
7. Era Modern (1987 – Sekarang)
Setelah mengalami masa kekuasaan militer, Korea Selatan pun menjadi Negara Demokrasi. Pada era ini budaya dari Negeri Ginseng menjadi sangat populer ke seluruh dunia seperti K-pop dan K-drama.
Apa Saja Budaya dari Korea Selatan?
Budaya Korea Selatan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, tidak hanya di Asia, tetapi juga di seluruh dunia. Berikut merupakan budaya yang populer dari Korea Selatan:
1. K-pop dan K-drama
Budaya yang pertama ini merupakan dua budaya populer dari Korea Selatan dan telah mendapatkan perhatian dan popularitas dari seluruh dunia. K-Pop yaitu genre musik populer yang berasal dari Korea Selatan dan biasanya memiliki pengaruh dari banyak genre musik termasuk pop, hip-hop, R&B, dan elektronik. Sedangkan, K-Drama atau drama Korea yakni serial televisi dari Korea Selatan kebanyakan mengandung cerita romantis dan dramatis yang sangat menarik. Menariknya, K-Drama memiliki ciri khas dari budaya Korea Selatan seperti lokasi wisata, pakaian tradisional dan musik Korea.
2. Makanan Khas Korea
Makanan Korea terkenal dengan istilah “Hansik“. Makanan ini memiliki keunikan tersendiri dengan cita rasa yang khas dan beragam bahan makanan seperti kimchi, bibimbap, bulgogi dll. Keseluruhan, makanan Korea memiliki cita rasa yang khas dan unik, serta beragam bahan makanan yang bisa sesuai dengan selera. Selain itu, memiliki nilai gizi yang tinggi dan beragam cara menikmatinya. Bahkan, ada yang sebagai hidangan utama maupun sebagai camilan.
3. Hanbok
Budaya selanjutnya yaitu hanbok atau pakaian tradisional Korea. Hanbok digunakan untuk berbagai acara dan perayaan, seperti pernikahan, ulang tahun, dan festival. Hanbok terdiri dari beberapa bagian, termasuk jeogori (baju atasan), chima (rok), dan baji (celana pendek atau panjang). Pakaian ini memiliki desain yang elegan dan indah, dengan sentuhan warna dan pola yang berbeda-beda tergantung pada kesempatan dan status sosial pemakainya. Walaupun kebanyakan orang Korea memakai pakaian barat untuk sehari-hari tetapi hanbok masih sebagai simbol budaya dan tradisi Korea Selatan.
Baca Juga: Mengenal Hanbok, Pakaian Tradisional Khas Korea Selatan
4. Etika dan Sopan Santun
Prinsip etika dan sopan santun memang sangat penting di Korea Selatan bahkan menjadi identitas dari negara. Contohnya seperti menghormati orang yang lebih tua dan memiliki status sosial yang lebih tinggi, menjaga tata krama dan berperilaku sopan dalam situasi publik, memperhatikan penampilan dan hygiene diri, menunjukkan rasa terima kasih dan mengucapkan terima kasih, menunjukkan rasa hormat terhadap kebiasaan dan tradisi Korea Selatan. Oleh karena itu, Korea Selatan identik dengan budaya ini.
5. Permainan Tradisional Korea
Korea memiliki banyak permainan tradisional yang dimainkan oleh orang-orang di masa lalu yang masih populer hingga sekarang. Berikut adalah beberapa permainan tradisional Korea:
- Jegichagi, yaitu permainan yang mirip dengan sepak takraw atau sepak bulu tangkis yang menggunakan shuttlecock kecil yang terbuat dari kulit.
- Yutnori, permainan berupa papan dengan melemparkan batang kecil ke udara dan menghitung jumlah sisi yang jatuh.
- Neolttwigi, permainan dengan melibatkan dua orang yang berdiri di ujung papan kayu yang panjang dan membanting satu sama lain ke udara dengan menggunakan kaki.
- Tuho, permainan yang melemparkan pin ke dalam target bundar yang terbuat dari kayu.
6. Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan Korea Selatan merupakan tradisi yang unik dengan berbagai macam teknik dan bahan. Berikut ini jenis kerajinan tangan tradisional Korea Selatan yang terkenal yaitu:
- Celadon, merupakan keramik yang diproduksi pada masa Dinasti Goryeo. Dengan tanda warna hijau biru yang khas untuk membuat mangkuk, teko, dan wadah lainnya.
- Hanji, yaitu berupa kertas tradisional Korea yang terbuat dari serat tumbuhan untuk membuat kertas dinding, lampu, dan bingkai foto.
- Najeon chilgi, yakni kerajinan tangan yang terbuat dari bahan kulit yang dipoles dengan pewarna untuk membuat berbagai macam barang seperti kotak perhiasan, bingkai cermin, dan wadah lainnya.
7. Budaya Teh
Terakhir yaitu budaya teh yang sangat populer di Korea Selatan dan menjadi budaya minum yang penting. Minuman ini sering disajikan sebagai bagian dari ritual sosial dan budaya dan bisa untuk kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu, ada juga budaya minum teh tradisional di Korea Selatan yang terkenal dengan sebutan darye. Darye adalah ritual minum teh yang melibatkan pemujaan leluhur dengan kesederhanaan. Pada ritual ini, teh hijau disajikan dengan cara yang teratur dengan iringan tarian dan musik tradisional Korea Selatan.
Bagaimana menarik bukan penjelasan budaya dari Korea Selatan? Sejarah dan berbagai macam keunikan inilah yang membuat banyak orang dari berbagai penjuru dunia penasaran untuk mengunjunginya secara langsung. Lalu, jika kamu berminat untuk berkunjung atau menetap di Negeri Ginseng, pastikan kamu sudah melengkapi visa serta dokumen pendukung lainnya, ya. Kalau masih merasa bingung bagaimana mengurus visa di tempat yang tepat, yuk simak rekomendasi berikut ini.
Bagaimana Mengurus Visa ke Luar Negeri
Visa merupakan dokumen wajib yang harus kamu sertakan saat hendak pergi atau tinggal di luar negeri, bisa untuk urusan liburan, pekerjaan ataupun sekolah. Dokumen visa berfungsi sebagai surat izin masuk ke suatu negara. Membuat visa menjadi penting karena seseorang yang masuk negara asing tidak akan dianggap legal dan tidak terancam dideportasi. Maka dari itu, kamu perlu memahami dan mengurus visa di tempat yang tepat.
Salah satunya yaitu Mediamaz Translation Service, merupakan perusahaan penerjemah yang bukan hanya menyediakan layanan menyediakan jasa menerjemahkan dokumen tetapi juga legalisasi, proofreading serta kepengurusan visa luar negeri. Mediamaz TS akan memberikan pelayanan terbaik untuk kamu. Untuk informasi selengkapnya, hubungi WhatsApp 082123335003 atau cek website kami di sini.