Mediamaz Translation Service | Perusahaan Penerjemah Indonesia #1

Sistem Pendidikan di Indonesia yang Wajib Kamu Tahu!

sistem pendidikan di Indonesia

iStock

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun karakter setiap individu. Secara umum, pendidikan biasanya meliputi lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Di setiap negara termasuk Indonesia, terdapat sebuah sistem yang mengatur keberlangsungan pendidikan. Sistem pendidikan inilah yang akan menjadi acuan dalam melaksanakan segala aktivitas pendidikan di Indonesia.

Nah, melalui artikel ini, Anda akan mengetahui lebih dalam sistem pendidikan yang telah lama diterapkan di Indonesia. Anda juga akan mengetahui apakah sistem pendidikan di Indonesia sudah efektif untuk membangun karakter bangsa Indonesia, terutama di masa pandemi. Simak selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga:

Memiliki Sejarah Panjang, Begini Sistem Pendidikan di Korea Selatan

Apa Itu Sistem Pendidikan?

Dilansir dari laman Edglossary, sistem pendidikan adalah segala sesuatu yang sudah tertata dengan rapi dan memiliki aturan yang digunakan untuk mendidik siswa di sekolah. Sistem pendidikan tidak hanya berlaku untuk siswa atau mahasiswa. Aturan ini juga berfungsi untuk mengatur negara sebagai pembentuk karakter atau norma-norma bagi pemerintah maupun warga negaranya.

Secara umum, sistem pendidikan memiliki berbagai aturan seperti pendanaan publik, fasilitas sekolah, materi pembelajaran, dan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan. Begitu pun di Indonesia, sistem pendidikannya memiliki serangkaian aturan yang memastikan pendidikan di Indonesia berjalan dengan baik.

Filosofi Sistem Pendidikan

Anda pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan salah satu pahlawan negara bernama Ki Hajar Dewantara? Beliau merupakan pencetus semboyan yang berbunyi “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani“.

Berdasarkan semboyan tersebut, “Ing Ngarso Sung Tulodo” artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan yang baik. “Ing Madyo Mbangun Karso” memiliki arti seseorang di tengah kesibukannya harus mampu membangkitkan atau menggugah semangat diri. Sedangkan “Tut Wuri Handayani” memiliki arti seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Hingga kini, semboyan ini menjadi slogan dari Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.

Baca Juga:

18 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia, Ada Indonesia?

Pengertian Pendidikan

Ada banyak penafsiran mengenai pendidikan oleh para ahli, salah satunya adalah Aristoteles. Filsuf Yunani tersebut memberikan penafsirannya mengenai pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal yang telah dipersiapkan oleh manusia untuk suatu pekerjaan atau kegiatan yang layak.

Menurut Al-Ghazali, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia sejak manusia dilahirkan dengan menerapkan ilmu yang telah dipelajarinnya secara bertahap. Proses pengajaran tersebut merupakan tanggung jawab orang tua. Dengan kata lain, pendidikan sangat penting bagi manusia untuk beretika dengan manusia lainnya.

Sejarah singkat Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia bermula ketika era Buddha dan Hindu. Pada saat itu, sistem pendidikan dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai agama dan leluhur. Saat masa Belanda menjajah Indonesia, Belanda merupakan negara pertama yang memperkenalkan pendidikan sekolah dasar ke tanah air. Akan tetapi, saat itu hanyalah masyarakat berstatus sosial tinggi seperti keturunan bangsawan hingga orang Eropa yang berpeluang mendapatkan pendidikan.

Melansir k12academics.com, Conrad Theodor van Deventer merupakan orang Belanda yang pertama kali membawa peluang bagi pribumi untuk bisa merasakan dunia pendidikan. Beliau merumuskan kebijakan pada tahun 1870 dengan membuka beberapa sekolah seperti “Sekolah rakjat”. Sekolah rakjat ini merupakan cikal bakal dari sekolah dasar di Indonesia.

Pada tahun 1930-an, jumlah sekolah dasar negeri dan swasta untuk penduduk asli Indonesia mengalami peningkatan. Terdapat sekitar 3.108 sekolah dengan penambahan fasilitas perpustakaan sekitar 3000. Namun, pengeluaran untuk anggaran sekolah mengalami penurunan drastis pada 1930 akibat krisis ekonomi yang terjadi pada saat itu.

Masa kolonial Belanda di Indonesia memiliki peraturan di mana masyarakat pribumi atau golongan Chinese harus menguasai bahasa Belanda. Sebab, hal tersebut menjadi syarat utama bagi mereka yang ingin mendaftar di perguruan tinggi.

Dengan kata lain, pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan ketika masa kolonial Belanda. Pada tahun 1930, tercatat sekitar 7% dari populasi di pulau Jawa yang melek huruf dan sekitar 2% yang fasih berbahasa Belanda.

Perkembangan Sistem Pendidikan di Indonesia

Berikut merupakan jenjang pendidikan di Indonesia:

1. Pendidikan SD

Jenjang pendidikan SD tergolong wajib sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Usia resmi untuk masuk sekolah dasar adalah 7 tahun akan tetapi banyak orang tua yang memasukkan anak mereka ke sekolah dasar dengan usia 6 tahun.

Biasanya, sebelum masuk SD (Sekolah Dasar), para orang tua akan terlebih dahulu memasukkan anak mereka ke PAUD. Namun, hal ini tidak bersifat wajib karena jenjang ini bermaksud untuk membantu anak-anak mengenal dunia belajar seperti CALISTUNG (Baca, tulis, dan berhitung).

Jenis-Jenis SD di Indonesia

  • Sekolah Dasar Negeri
  • Sekolah Dasar Swasta Umum
  • Sekolah Dasar Swasta Islam
  • Sekolah Dasar Swasta Katolik
  • Sekolah Dasar Swasta Kristen
  • Sekolah Dasar Luar Biasa
  • Sekolah Dasar Corporate Social Responsibility: Sekolah dasar khusus untuk masyarakat yang berada di lingkungan korporasi atau anak-anak dari karyawan yang bekerja di sebuah korporasi tertentu.
  • Sekolah Dasar Alam: Sekolah dasar yang sistem pembelajarannya terbuka dengan alam sekitar. Media bahan ajarnya juga memanfaatkan alam.
  • Sekolah Dasar Home Schooling

2. Pendidikan SMP

Jenjang pendidikan selanjutnya adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah melewati tahapan SD selama 6 tahun, seseorang akan melanjutkan pendidikan SMP selama 3 tahun. Perbedaannya antara SD dan SMP yaitu jumlah mata pelajaran dan memperluas pengetahuan di dalamnya.

Siswa akan melakukan sejumlah hafalan yang memiliki fungsi untuk melatih kemandirian dan ingatan siswa terkait mata pelajaran. Syarat yang harus diikuti siswa di jenjang ini untuk mencapai target kelulusan adalah dengan mengikuti UN atau Ujian Nasional. Namun dalam beberapa tahun terakhir, penerapan UN sudah mulai dihilangkan dan pemerintah menggantinya dengan sistem nilai rapot.

Jenis-jenis SMP di Indonesia

Sama seperti halnya dengan jenis sekolah dasar, berikut merupakan jenis-jenis sekolah menengah pertama di Indonesia.

  • Sekolah Menengah Pertama Negeri
  • Sekolah Menengah Pertama Swasta Umum
  • Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam
  • Sekolah Menengah Pertama Swasta Kristen
  • Sekolah Menengah Pertama Swasta Katolik
  • Sekolah Menengah Pertama Home Schooling
  • Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa

3. Pendidikan SMA/SMK

Siswa yang telah lulus dari SMP akan memasuki tahap pendidikan SMA atau SMK. Yang membedakan SMA dengan SMK adalah terletak pada minat masing-masing siswa terkait jurusan. SMA (Sekolah Menengah Atas) memiliki sistem pendidikan dengan menerapkan 2 pilihan jurusan yaitu jurusan IPA dan IPS. Sedangkan SMK memiliki sistem pendidikan dengan fokus menerapkan program kerja kepada siswanya sesuai dengan minat mereka masing-masing.

Lulusan SMA dan SMK memiliki peluang yang sama untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Beberapa jurusan di SMK antara lain perhotelan, pariwisata, kesehatan, teknik mesin, teknik komputer, dan sebagainya. Jurusan yang memiliki minat paling banyak adalah jurusan SMK multimedia karena kebutuhan akan industri kreatif sedang sangat meningkat di era ini.

Baca Juga:

10 Universitas Terbaik di Inggris, Mana yang Jadi Incaranmu?

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia

Perkembangan zaman sangat mampu mempengaruhi sistem pendidikan. Bukan tidak mungkin jika sistem pendidikan yang ada di Indonesia juga terus mengalami perubahan, misalnya perubahan kurikulum. Sebelumnya, Indonesia menerapkan sistem kurikulum KTSP 2006. Kini, sistem pendidikan berubah menggunakan kurikulum K13. Bagaimana perbedaan keduanya?

Kurikulum KTSP 2006 di Indonesia menggunakan pendekatan yang berbeda antara 11 mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Sedangkan K13 menggunakan pendekatan yang scientific atau sama yang mewajibkan siswa untuk berpikir kritis serta memiliki keterampilan dan pengetahuan akan mata pelajaran. Total mata pelajaran untuk K13 adalah 6 mata pelajaran.

Pergantian kurikulum di Indonesia ini menjadi salah satu permasalahan yang cukup penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Perubahan ini tentunya membawa beragam kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan yang ada pada sistem pendidikan di Indonesia.

Kelebihan Sistem Pendidikan Indonesia

1. Biaya pendidikan terjangkau. Negara sudah memfasilitasi dan menanggung biaya pendidikan di Indonesia. Misalnya, adanya dana bantuan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di mana program ini banyak membantu sekolah untuk menggratiskan buku-buku pelajaran.

2. Sistem pendidikan transparan. Guru dapat mengawasi langsung proses belajar siswanya serta ikut mengembangkan potensi siswa di sekolah.

3. Penerimaan siswa mudah untuk dipertimbangkan. Terdapat sistem zonasi berdasarkan wilayah tempat tinggal yang mempermudah pelajar Indonesia bersekolah dengan jarak yang terjangkau dari rumah.

Kelemahan Sistem Pendidikan Indonesia

1. Tenaga pendidik belum tersebar secara merata. Kekurangan tenaga pendidik menjadi salah satu faktor lemahnya sistem pendidikan di negara ini. Bagaimana tidak? Kebanyakan tenaga pendidik sekarang mengajar di wilayah perkotaan. Sedangkan untuk wilayah yang bukan perkotaan, sulit untuk mendapatkan tenaga pendidik padahal teramat dibutuhkan.

2. Sarana dan prasarana pendidikan yang belum merata. Wilayah yang jauh dari kota dan sulit terjangkau kerap kurang mendapatkan perhatian dalam pendidikan. Sehingga, minat belajar masyarakat di wilayah tersebut berkurang akibat terhalang fasilitas sekolah yang tidak memadai. Tak hanya itu, revolusi industri saat ini mengandalkan teknologi dan internet. Dengan kata lain, wilayah tersebut semakin sulit mendapatkan dunia pendidikan yang layak.

3. Kurikulum bersifat teoritis dan bersifat lemah. Banyak lulusan sekolah hanya menguasai teori daripada praktik secara langsung. Masih banyak lembaga pendidikan yang membekali pendidiknya dengan ilmu softskill atau hardskill sehingga siswa sulit memahami dunia kerja yang nyata.

Itulah artikel mengenai perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan tersebut dinilai sudah cocok untuk diterapkan, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang luas. Oleh sebab itu, segala kekurangan yang ada harus segera dibenahi dan dikembangkan demi meratanya sistem pendidikan ke seluruh pelosok negeri.

Baca Juga:

7 Jurusan Kuliah di Universitas Harvard yang Jadi Incaran Calon Mahasiswa

Mediamaz Translation Service

Ada banyak sekolah hingga perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki akreditasi baik. Namun, tak ada salahnya jika Anda memiliki cita-cita untuk sekolah di luar negeri. Sebelum lebih jauh berencana, ada baiknya untuk melihat tips-tips masuk universitas dengan jurusan pilihan Anda. Agar nantinya, Anda dapat mengetahui hal apa sajakah yang menjadi syarat untuk dapat lulus di Universitas tersebut.

Mediamaz Translation Service siap membantu Anda dalam mengurus berbagai macam dokumen bahasa asing hingga paspor untuk Anda yang ingin berbisnis atau studi pendidikan ke luar negeri, kami juga tentunya membantu Anda terkait legalisir ijazah untuk keperluan pendidikan Anda sehingga Anda tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan jasa legalisasi segala jenis dokumen kepada kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *